Barangka - Institut Sains Teknologi dan Kesehatan (ISTEK) 'Aisyiyah Kendari dan Universitas Telkom Bandung berkolaborasi dalam Program Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat (Kosabangsa) Tahun 2023 untuk meningkatkan kemandirian kesehatan dan ketahanan pangan Desa Barangka, Kecamatan Kapontori, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. Program Kosabangsa merupakan program pendanaan dari Ditjen Diktiristek melalui DRTPM untuk menjembatani kolaborasi dalam pengembangan dan penerapan IPTEKS yang dihasilkan oleh perguruan tinggi untuk dapat dimanfaatkan bagi kebutuhan masyarakat. Kegiatan ini akan dilakasanakan periode Oktober-Desember 2023.
Dalam sambutannya, Ketua Pelaksana Program Kosabangsa, La Ode Agus Salim S.Si., M.Si. mengatakan bahwa pihaknya menjalin kemitraan dengan kelompok Kader Posyandu Anggrek, Kader Posyandu Melati, dan Pemerintah Desa Barangka.
"Program ini mengangkat 3 kegiatan penting, yaitu: Penyuluhan Stunting, Workshop penggunaan INSIST (INtegrated SolutIon for STunting), dan Inovasi olahan makanan dari pangan lokal," Ungkapnya.
Program Kosabangsa ini melibatkan berbagai inovasi dan teknologi, serta partisipasi aktif masyarakat. Tim pelaksana program Kosabangsa terdiri dari 2 anggota tim, yaitu Venia Oktafiani S.KM., M.Sc. (Bidang Epidemiologi Kesehatan) dan Suci Dwi Yanti, SKM., M.Kes. (Bidang Kebijakan Kesehatan). Dalam program ini juga melibatkan 5 mahasiswa ISTEK ‘Aisyiyah Kendari yang masuk dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Kepala Desa Barangka, Suharman, ST. menyambut baik program ini dan berharap dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat Desa Barangka dalam bidang kesehatan dan pengolahan makanan berbasis bahan lokal, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Desa Barangka dipilih sebagai mitra program karena beberapa alasan, antara lain: Kemudahan izin dari akses Data terkait stunting, Website Desa Barangka yang jelas menjelaskan terkait Profil Desa, serta kepala desa dan Kader Posyandu Desa yang sangat Kooperatif memberikan kemudahan terkait pemenuhan Administratif selain itu Desa Barangka merupakan salah satu desa dengan angka stunting tertinggi di Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton.
Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari, yang mana pada hari pertama dilaksanakan Penyuluhan stunting yang disampaikan oleh Venia Oktafiani, S.KM., M.Sc. didampingi Suci Dwi Yanti,SKM., M.Kes. kemudian dilanjutkan dengan workshop penggunaan INSIST yang disampaikan oleh Hilman Fauzi, T.S.P., Ph.D. didampingi Prof. Dr. Irfan Darmawan, M.T. dan Putra Fajar Alam, M.T.
Dalam pemaparannya, INSIST adalah teknologi monitoring stunting yang dikembangkan oleh tim pendamping ini. Sementara itu pada hari kedua diadakan kegiatan inovasi olahan makanan dari pangan lokal yang diajarkan oleh Dr. Vany Octaviany, M.M.PAR. selaku pendamping inovasi. Ada 3 jenis inovasi olahan makanan yang diajarkan, yaitu Jelly Kelor, Abon Ikan, dan Cookies Singkong. Tim Kosabangsa menjelaskan teknik-teknik pengolahan yang sesuai, seperti memasak, mengukus, atau mengolah bahan makanan tanpa kehilangan nutrisi. Kurnia Sri Yunita selaku Kader Keamanan Pangan, BPOM Kendari juga menyampaikan informasi tentang jenis-jenis bahan makanan lokal yang sehat dan bergizi yang tersedia di daerah tersebut.
Diakhir kegiatan, tim pelaksana dan tim pendamping juga menghibahkan alat posyandu kit dan alat inovasi pengolahan makanan yang di serahkan secara langsung kepada Kepala Desa Barangka. Harapan dari penyerahan alat ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat Desa Barangka dalam bidang kesehatan dan pengolahan makanan, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Program Kosabangsa ini telah memberikan dampak yang positif bagi masyarakat Desa Barangka. Pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam bidang kesehatan dan pengolahan makanan telah meningkat. Hal ini dibuktikan dengan metode Kuesioner pre-post test yang menunjukkan skor pengetahuan sebelum dan setelah penyuluhan meningkat secara signifikan, keterampilan masyarakat yang mampu memantau status gizi anak-anak mereka secara mandiri menggunakan teknologi INSIST, dan peningkatan keterampilan kader dalam mengolah bahan makanan berbasis bahan pangan lokal menjadi produk yang sehat dan bergizi.
Turut hadir dalam kegiatan ini yaitu Kepala Desa Barangka beserta para perangkat desa, Ketua BPD, Bhabinkamtibmas, Tim pelakasana dari ISTEK 'Aisyiyah Kendari, Tim Pendamping dari Universitas Telkom, Para kader posyandu Desa serta beberapa masyarakat Desa Barangka.